Konspirasi Tentang Manusia dalam Dunia Simulasi – Saat ini sudah semakin banyak orang yang percaya akan konspirasi yang dapat mempengaruhi dirinya dan juga berbagai pemikiran di dunia.
Dalam pemikiran tersebut, terdapat argumen bahwa manusia berada di suatu peradaban atau teknologi yang lebih maju serta mampu membuat kehidupan simulasi nyata dengan kesadaran penuh.
Manusia sendiri sebagai subjek utama dari adanya dunia simulasi tersebut. Memang, hal tersebut terlihat konyol bagi kebanyakan orang, walaupun tak sedikit pula yang mempercayai pemikiran ini. Terdapat beberapa mitos dan fakta mengenai argumen bahwa manusia sedang berada di dunia simulasi.
Berikut beberapa fakta unik tentang konspirasi manusia sedang berada di dalam dunia simulasi. Mari kita simak!
1. Adanya ‘Glitch in the Matrix’ menunjukkan bahwa manusia berada dalam dunia simulasi
Seperti yang disebutkan sebelumnya, bahwa adanya Glitch in the Matrix dapat menunjukkan bahwa manusia berada dalam dunia simulasi. Istilah Glitch in the Matrix merupakan istilah bug layaknya di gadget, namun berada di dunia nyata. Misalnya, terdapat burung yang tiba-tiba berhenti saat terbangĀ chriscoello dan anehnya burung tersebut tidak jatuh.
Ada juga fenomena helikopter yang baling-balingnya tak bergerak, namun bisa terbang ke atas. Ada juga bayangan cermin yang bergerak terlambat cukup lama saat orang di depan cermin itu bergerak. Banyak orang yang percaya bahwa hal tersebut merupakan tanda-tanda bahwa manusia berada di dalam dunia simulasi.
Walaupun terdapat beberapa fenomena Glitch in the Matrix yang tertangkap oleh kamera, sebenarnya ada beberapa sanggahan yang cukup masuk akal terkait fenomena tersebut. Ada yang berpendapat bahwa lambatnya respon dari bayangan cermin bisa saja merupakan tipu daya kamera orang yang merekam atau hasil editan.
2. Terdapat komputer berteknologi tinggi untuk melakukan simulasi
Jika dunia ini berada dalam simulasi, lalu perangkat apa yang dapat melakukan hal tersebut? Bisa saja terdapat komputer berteknologi tinggi yang dapat melakukan simulasi terhadap kehidupan manusia, mulai dari bekerja, tertawa, hingga jatuh cinta. Meskipun begitu, terdapat beberapa ilmuwan yang menyangga adanya simulasi komputer itu.
Technopreneur dan penulis buku The Simulation Hypothesis, Rizwan Virk mengatakan,
“Faktanya, temuan fisika kuantum dapat membuat keraguan tentang fakta bahwa alam semesta material itu nyata. Semakin banyak ilmuwan mencari ‘materi’ di dunia material, semakin mereka menemukan bahwa itu tidak ada”.
Rizwan Virk percaya bahwa dunia yang sedang dijalani manusia bukan suatu hal yang nyata.
Meskipun begitu, seorang fisikawan yang bernama David Bohm mengatakan bahwa apa yang ada di dunia ini benar-benar nyata sesuai dengan keyakinan kita. Dia juga menambahkan, apa yang kita lakukan akan beririsan dengan apa yang kita percaya dan persepsi apa yang kita gunakan.
3. Virus komputer yang dapat dimasukkan ke DNA dapat memperkuat argumen dunia simulasi
Pada tahun 2017, grup peneliti dari University of Washington mengatakan bahwa mereka dapat memasukan virus komputer ke DNA. Memang, hal tersebut sulit diterima oleh banyak orang dan masih menjadi perdebatan. Tujuan dari penelitian tersebut ialah untuk menunjukkan bahwa komputer dapat bekerja dalam gen yang rentan rapuh.
Tak sedikit yang percaya bahwa penelitian ini secara tidak sengaja mengungkapkan, bahwa apa yang dianggap sebagai realitas biologis ialah kode komputer selama ini. Hal tersebut dapat menjadi petunjuk apakah manusia berada di dunia simulasi atau tidak.